Bandar lampung, Mahasiswa sistem Informasi Universitas Mitra Indonesia berhasil menciptakan game edukasi berbasis android. Stefanus William Tanusady,mencipyakan game yang di beri nama “ D Fight” bertujuan untuk meningkatkan daya ingat.
“ Dalam aplikasi ini, terdapat dau katagori yaitu newbie dan pro.Dalam katagori newbie terdapat 3 sub katagori yang di bagi dalam level kesulitan yang berbeda , sedangakan pada pro.nantinya memuat 5 tingkatan yang berbeda yang saat ini masih dalam proses penyempurnaan sistem. Semuanya berfungsi untuk terapi membantu mengingat yang dikemas dengan permainan yang menyengkan “ ujar Stefanus.
Aplikasi yang berbasis android ini dia tujukan untuk anak-anak dan remaja, Stefanua telah melakukan riset kepada 20 siswa SD sampai SMA/SMK sebelum dipresentasikan sebagai tugas akhir skripisi pada sabtu ( 1/9)
“ Dari 20 responden di lakukan secara acak, biasan mereka melakukan kesalahan sebanyak 30-45 obyek” kata penyuka cumi tepung ini. Stefanus mengungkapkan dalam proses pembuatan aplikasi ini dirinya di bantu oleh dosen pembimbing tugas akhir , Yodhi Yuniarte,M.kom.
“ untuk pengerjaan membutuhkan waktu kurang lebih astu setengah bulantermasuk juga melakukuakn beberpa riset. Setelahitu konsutasi ke pembimbing untuk menentukan visual yang di tampilkan dalam apliklasi termasuk pemilihan warna dan desain yang menarik agar anak- anak tidak bosan, saya memeilih warna-warna cerah” ungkapnya.
Dia berharap tujuan dalam menciptakan apalikasi ini agar anak-anak mudah mengingat obyek tetapi dengan cara yang menyenangkan . Apalagi sebagian besar anak pada usia itu rata-rata penggila game. Sementara itu , kesulitan dalam pembuatan aplikasi ini adalah keterbatasan waktu dan rendahnya umpan balik dari responden untuk melengkapi informasi serta data. “Aplikasi yang saya ciptakan ini akan terus saya kembangkan ,sehingga berguna untukmasayarakat”Tandasnya.
Waket III bidang Kemasiswaan dan kerjasama , Arie Setya Putra ,M.TI meyambut baik karya baik karya stefanus ini. “Game ciptaan stefanus ini. menjadikan pemicu mahasiswa, menjadikan pemicu mahasiswa lain untuk berkarya dan berbuat lebih baik. Kuliah bukan tujuan menjadikan karyawan kantoran . Tetapi menjadi Technopreneur sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan prodi sistem informasi juga diperkuat dengan di bukanya prodi prodi kewirausahaan yang menunjang hal tertsebut”Kata Arie ( Agus /rls )