Di Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Umitra, ada beberapa peminatan unggulan seperti Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), Kesehatan Reproduski, dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK).
Hal itu disampaikan oleh Nur Sefa Arief Hermawaan, SKM., M.Kes, dosen STIKes Umitra. “Jika dilihat dari prospek kerja untuk saat ini barangkali K3. Karena Pemerintah saat ini pembangunan infrastruktur jadi prioritas, dan disitu tentu profesi K3 dibutuhkan, tapi tergantung kebijakan juga”, ujar alumni STIKes Umitra ini.
Dia, juga memberikan gambaran prospek kerja lulusan dari masing-masing peminatan. Epidemiologi adalah ilmu yang belajar mengenai distribusi penyakit, frekuensi penyebaran penyakit, dan juga faktor determinan yang mempengaruhi distribusi dan frekuensi penyakit di populasi. Untuk tahu distribusi dan faktor resikonya, mahasiswa akan dibekali pemahaman mengenai desain penelitian yang beragam. Seperti penyakit menular dan tidak menular, ternyata untuk mengetahui distribusi dan faktor resikonya dalam satu populasi diperlukan ilmu epidemiologi yang khusus.
Lulusan peminatan epidemiologi, bisa mengabdi diberbagai institusi terutama yang berfokus pada penelitian penyakit seperti Yayasan Pelita Ilmu, Yayasan Kes Perempuan, PKBI, World Vision, Plan International, dsb.
Kumpulan pekerja merupakan komunitas yang ada pada lingkungan kerja. Mereka banyak beraktivitas ditempat kerja setiap harinya. Di tempat kerja ini, banyak sekali risiko yang bisa berdampak pada kesehatan pekerja. Mahasiswa kesehatan masyarakat juga perlu untuk bisa memberikan promosi kesehatan, budaya kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Untuk dapat memberikan promosi kesehatan yang tepat dengan pekerja, diperlukan kemampuan untuk dapat menghitung dan mengendalikan risiko pekerja. Hasilnya dapat diaplikasikan di lapangan kerja dalam bentuk regulasi kantor ataupun perilaku. Untuk mahasiswa lulusan K3, biasanya bekerja di perusahaan/industri/pabrik dalam bidang Health and Safety Environment mulai dari perusahaan pertambangan hingga perusahaan farmasi, makanan, ataupun tekstil.
Sementara, mahasiswa dengan peminatan promosi kesehatan adalah mereka yang membuat metode penyuluhan dan promosi kesehatan. Mereka belajar mengenai pendekatan kepada masyarakat, psikologi dasar, dan juga penyusunan kurikulum hingga monitoring evaluasi. Lulusan peminatan ini akan banyak mempromosikan kesehatan secara langsung atau pun melalui media. Sebagai tenaga Promosi Kesehatan Masyarakat, anda dapat bekerja di Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit, Asuransi Kesehatan, dan lembaga-lembaga CSR/ NGO.
Sedangkan mahasiswa yang concern dengan sistem kesehatan pas banget kalau masuk peminatan MPK. Disini, kita akan belajar mengenai kebijakan kesehatan yang tepat sesuai kondisi negara, ekonomi kesehatan dimana kesehatan yang dipandang secara ekonomi, perhitungan distribusi tenaga kesehatan beserta fasilitas pelayanannya, manajemen keuangan bidang kesehatan dan juga manajemen program kesehatan di Indonesia. Selain itu, mahasiswa di peminatan manajemen pelayanan kesehatan juga perlu mengetahui mengenai persoalan pelayanan kesehatan kepada pasien yang tidak dapat ditangani oleh pengadilan.
Kalau lulusan MPK ini, super strategis ranah kerjanya. Insya Allah dimana aja bisa, mulai dari pusat penelitian kebijakan kesehatan hingga praktisi program juga bisa, mulai dari Puskesmas, Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, NGO, dll.
Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Umitra sejak tahun 2015 menerapkan Kurikulum Nasional (Kurnas) KKNI Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan untuk semester peminatan bagi kelas reguler umum ada di semester 4 dan bagi kelas reguler khusus ada di semester 2.
Semua peminatan pada prinsipnya baik semua asalkan tekun dan rajin dalam perkuliahan dan praktik yang diberikan di masing-masing peminatan dan yang utama disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
“Sebelumnya nanti akan diadakan sosialisasi mengenai peminatan dan prospek pekerjaan yang sesuai dengan peminatan dan prospek pekerjaan yang sesuai dengan peminatan yang sesuai dengan peminatan yang akan dipilih oleh mahasiswa sendiri,” pungkas Sefa. (Sigit)