Restu orangtua adalah restu Allah. Lakukan hal-hal yang harus kau lakukan dengan ikhlas dan senang hati karena ketulusan menjalani hidup akan membawamu kepada jalan indah-Nya. Kata-kata tersebut keluar dari gadis berhijab dengan nama Arinie Miftahul Jannah.
Masih terbayang dalam ingatannya, semasa kuliah, kadang ia pergi pagi baru kembali ke rumah malam hari. Karena ia ingin mandiri kala itu sembari kuliah gadis ini bekerja sebagai juru parkir elektronik di seputaran Pasar Tengah Bandar Lampung. Panas, terik, berpeluh memompanya untuk mengais rezeki, ditengah hiruk pikuk pusat kota.
“Kuncinya di samping jaga kesehatan harus pintar membagi waktu jangan sampai pekerjaan atau kuliah terganggu,“ tutur Arinie kelahiran Teluk Betung, 2 November 1992.
Sulung dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Koeswanda Setiawan dan Maryani Setiawan ini beralamat di Jl. Raya Way Ratai Gg. BRI Lama desa Hanura kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.
Bagi Rini, orang tua adalah segalanya. “Hargai orangtuamu sebagaimana mereka menyayangimu sewaktu kecil. Hargai waktumu untuk membahagiakan orang-orang yang tulus berada disekitarmu. Bukan karena takut akan kehilangan mereka namun karena waktu hidup bersama mereka tak akan pernah diketahui,” ungkap dara yang pernah bersekolah di TK Dharma Wanita Kota Agung Lampung Selatan (1998), SDN 1 Langkapura (2005), SMPN 1 Padang Cermin (2008), dan SMAN 1 Padang Cermin (2011).
Tahun 2011 juga Rini terdaftar sebagai mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Mitra Lampung.
Ia pun berkisah tentang perjalanan hidupnya. “Tatkala harapannya mulai memudar namun usaha dan perjuangan untuk impian meraih masa depan itu ada maka akan muncul cahaya yang sangat indah,”tutur Rini yang sangat dekat dengan sang Mama.
Awalnya ia merasa tidak akan sanggup untuk kuliah karena keadaan ekonomi keluarga. Rini merasa beruntung karena bisa kuliah di Umitra.
“Namun pada saat saya ingin menyerah Allah mempertemukannya dengan seseorang dermawan yang memperkenalkan dan menganjurkan saya untuk kuliah di Umitra dengan program beasiswa Andi Surya, “ tutur Rini. Beruntungnya selama kuliah ia juga mendapatkan kesempatan beasiswa lainnya yang dara ini dapatkan karena akademiknya cukup tinggi. Sehingga ia mampu meringankan beban orang tuanya.
Menurut dara berkacamata ini, kampusnya memiliki arti yang mendalam, mengajarkannya berorganisasi untuk melakukan gerakan-gerakan mahasiswa yang bisa selalu membantu orang lain.
“Menangis bukan berarti lemah, tertawa tidaklah selalu bahagia, Hidupmu indah dengan perjuanganmu bagi keluargamu. Ragamu mungkin tiada tapi kenangan itu selalu ada dan tetap tinggal diingatan dan hati,” ujar kasir di sebuah departement store di Bandar Lampung, yang awal Oktober ini akan resmi menyandang gelar sarjana ekonomi ini.